Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (UNSURYA) 2 Oktober 2019 – Dalam memperingati Hari Batik Nasional yang ditetapkan setiap tanggal 2 Oktober seluruh pegawai, staff dan pejabat Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma serentak menggunakan batik sebagai seragam kerja. Hal ini adalah sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya Indonesia khususnya batik atas ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO sejak 2 Oktober 2009.
Meski ditetapkan pada skala nasional, batik juga pada skala intenasional telah sering dipakai oleh para anggota sebagai pakaian formal dalam rapat – rapat yang diadakan oleh PBB. Terang saja, motif dan desain batik yang formal namun casual membuat penggunanya merasa nyaman sekaligus trendi dalam balutan kostum batik baik dalam acara resmi maupun aktivitas sehari – hari.
Secara sederhana motif batik dibagi menjadi tujuh macam motif, yaitu: motif batik parang yang memiliki filosofi berupa petuah agar tidak pernah menyerah sebagaiamana ombak yang tak pernah henti. Kemudian ada pula motif geometri yang memiliki tampilan batik bergambar geometis. Ada pula motif batik banji yang memiliki makna keteraturan dalam hidup. Selain itu ada juga motif batik tumbuh-tumbuhan menjalar, motif ini memiliki corak seperti tumbuhan yang menjalar rapih pada motif batiknya. Lalu ada motif batik tumbuhan-tumbuhan air, serupa dengan motif tumbuhan menjalar motif batik tumbuhan air memiliki tampilan gambar penuh tumbuhan namun tumbuhan yang Digambar tumbuh pada lingkungan air seperti teratai. Kemudian ada pula motif batik bunga, sesuai Namanya motif batik ini secara keseluruhan menampilkan keindahan berbagai jenis bunga pada helaian kain batik. Yang terakhir adalah motif satwa, motif ini menampilkan beragam jenis satwa dalam deskripsi gambar yang dicetak pada kain batik.
Mari kita ramaikan perayaan Hari Batik Nasinal dengan turut serta menggunakan batik satu hari penuh sebagai apresiasi terhadap budaya bangsa.
