Permudah Riset dengan Digital Tools

Berita Terbaru

Penelitian bukan aktivitas yang dilakukan sendirian. Sesi pertemuan (meeting) dan brainstorming menjadi detak kehidupan di laboratorium. Sedikit demi sedikit, beberapa tool yang sederhana telah diadopsi di sana. Contohnya Colwiz (colwiz.com), sebuah program manajemen bibliografi yang berhubungan dengan kalender, agenda dan beberapa tool untuk mengelola jadwal secara efisien. Google Calendar bisa digunakan untuk berbagi agenda kelompok peneliti, dan Doodle (doodle.com) dapat membantu untuk merencanakan event dan meeting, atau mengumpulkan polling anggota kelompok. Situs untuk berbagi konten, seperti Dropbox dan Google Drive, dapat menyederhanakan pertukaran dokumen fisik yang bertumpuk. Software seperti Google Docs (yang terintegrasi dengan Google Drive), memungkinkan para peneliti mengerjakan dokumen secara paralel dan simultan.

Platform untuk Berbagi Data dan Konten

Tren ini umumnya berkenaan dengan open data dan open science. Keduanya bertujuan untuk menjadikan data ilmiah tersedia secara online hingga memunculkan potensi penggunaan kembali data tersebut. Tren ini juga merupakan inisiatif yang bertujuan untuk menjadikan proses lebih transparan, seperti Open Data (data.gouv.fr/Communaute), sebuah situs yang sejak Desember 2011, mengumpulkan data publik dari pemerintah Perancis. Usaha yang mirip juga bermunculan di seluruh dunia, contohnya Amerika Serikat (data.gov) dan Inggris (data.gov.uk). Beberapa disiplin ilmiah, seperti ilmu genetika dan ilmu sosial, mencoba memanfaatkan open data. Namun, berbagi data masih menghadapi kesulitan teknis yang besar, selain juga adanya berbagai penentangan akibat kompetisi institusi keilmiahan. Dokumentasi penelitian secara sempurna (kondisi eksperimen, konfigurasi parameter untuk alat pengukur, dll), untuk membuatnya dapat diakses oleh orang lain, adalah tugas yang panjang dan kompleks. Proses ini masih membutuhkan pemikiran ulang dan standarisasi.

Tool yang lebih spesifik, SciVee (www.scivee.tv), dapat digunakan untuk berbagi video dan podcast (rekaman audio) ilmiah. Tool ini mendorong para penggunanya untuk berbagi rekaman kuliah, sebuah praktik yang sekarang mulai sering muncul. Untuk mengiringi aktivitas penelitian langkah demi langkah, ada myExperiment (myexperiment.org), sebuah lingkungan kolaboratif untuk berbagi alur kerja (workflow); yaitu semua yang berhubungan dengan berbagai tugas yang berbeda dalam proses penelitian. Figshare (figshare.com) menawarkan layanan untuk berbagi konten penelitian, semua dengan lisensi creative commons, dan SlideShare (SlideShare.net) untuk berbagi materi presentasi dari kuliah dan konferensi.

Bagi para ilmuwan yang akan menggunakan data yang cukup banyak, mungkin proyek ilmiah masyarakat juga menarik untuk diteliti. Contohnya game serius, seperti Foldit (fold.it/portal/info/science) dan proyek ilmiah kolaboratif, seperti Zooniverse. Juga proyek Kaggle (kaggle.com), yang ingin mengubah analisis data menjadi seperti kompetisi olahraga.

ResearcherID (ResearcherID.com) adalah situs yang sangat bagus, tujuannya adalah untuk men-standarisasi identitas penulis publikasi ilmiah. Situs ini memberikan setiap penulis dengan sebuah ID unik, yang dapat mengeliminasi ambiguitas dari format yang yang berbeda (first name, last name; initials, last name; initials of all first names, last name; dll). Hal ini secara khusus meningkatkan kalkulasi faktor evaluasi penelitian: H-index, number of citations, dll. Dengan ResearcherID, seseorang dapat mengelola identitasnya di internet dengan sebuah profil penelitian yang lengkap dan detail.

Nano-publikasi: Mempopulerkan penelitian untuk visibilitas yang lebih baik

Blog ilmiah pertama muncul di negara-negara berbahasa Inggris. Umumnya blog tersebut digunakan oleh satu atau beberapa blogger-peneliti yang melakukan tinjauan literatur dan mendiskusikan subjek dan hasil melalui post mereka. Praktik ini menforong penyebaran ilmu ilmiah. Blog ini dapat berkontribusi untuk membangun reputasi online dari ilmuwan profesional dan menjadi seperti forum tempat mereka berbicara. Penyebaran pengetahuan adalah sangat penting untuk memastikan pemahaman publik yang lebih baik pada tema yang sedang dibicarakan. Penyebaran pengetahuan juga sangat fundamental hingga para ahli berbicara secara terbuka mengenai subjek yang kompleks dan menyatakan posisi (argumen) mereka, untuk meningkatakan pengambilan keputusan oleh pemerintah atau entitas lain.

Dalam bahasa Inggris, ResearchBlogging (researchblogging.org) and ScienceSeeker (scienceseeker.org) mungkin dua platform yang paling terkenal, mengumpilkan ratusan tulisan dari blog ilmiah. Dengan cara yang sama, sejak tahun 2006 c@fé des sciences (cafe-sciences.org) telah menawarkan sebuah komunitas blog berkualitas yang dipublikasikan oleh peneliti berbahasa Perancis dan orang-orang yang menghargai sains. Karena penggunaannya berbeda-beda untuk berbagai disiplin ilmu, juga perlu dicatat satu contoh log penelitian orisinal dan juga platform ilmu sosial: Hypotheses.org

Semua aktivitas kolaboratif dan visibilitas di internet bisa mengubah fungsi-fungsi penelitian karena dapat mengangkat tirai yang sebelumnya menutupi aktivitas para ilmuwan. Mereka juga akan lebih terekspos oleh kritik dan komentar, yang dapat menempatkan mereka sebagai pusat perhatian khalayak. Dengan semangat yang sama, social network yang didedikasikan untuk para ilmuwan seperti MyScienceWork (mysciencework.com) dan ResearchGate (researchgate.net) juga muncul dan akan menyertai era keterbukaan ilmu pengetahuan dan sains di level internasional secara interdisipliner.

 

Sumber: http://www.kampusnews.com

Related Images: