Selamat Ulang Tahun, LIPI!

IPTEK

Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (UNSURYA) – Setiap saat ilmu pengetahuan Indonesia berkembang. Ada saja metodologi, inovasi, dan rumusan ilmu baru yang muncul setiap hari.

Nah, pihak yang ikut bertanggung jawab dalam perkembangan ilmu pengetahuan di Tanah Air adalah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Hari ini, institusi di bawah pimpinan Lukman Hakim tersebut genap berusia 47 tahun.

Dikutip dari laman LIPI, Sabtu (23/8/2014), proses kelahiran LIPI cukup panjang. Diawali pada abad ke-16, ketika itu Jacob Bontius memulai kegiatan ilmiah di Indonesia dengan mempelajari flora Indonesia dan Rompius. Hasil riset tersebut dia satukan dalam buku berjudul ‘Herbarium Amboinese’.

Kemudian, sejak pendirian Kebun Raya Indonesia di Bogor pada abad ke-18, dunia ilmu pengetahuan Tanah Air kian berkembang di bawah pengelolaan berbagai lembaga buatan Pemerintah Hindia-Belanda. Pada 1948, lahirlah Organisatie voor Natuurwetenschappelijk Onderzoek atau Organisasi untuk Penyelidikan dalam Ilmu Pengetahuan Alam (OPIPA). Organisasi ini beroperasi hingga 1956.

Pada 1956, melalui Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1956 dibentuklah Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI). Institusi ini bertugas membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memberi pertimbangan kepada pemerintah dalam hal kebijaksanaan ilmu pengetahuan.

Selanjutnya pada 1962, pemerintah membentuk Departemen Urusan Riset Nasional (Durenas). MIPI pun masuk ke departemen ini seraya mengemban tugas tambahan membangun dan mengasuh beberapa lembaga riset nasional. Status Durenas lantas berubah menjadi Lembaga Riset Nasional (Lemrenas) pada 1966.

Kedua lembaga tersebut, MIPI dan Lemrenas, dibubarkan pemerintah pada 1967. Sebagai gantinya, dibentuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan menempatkan Sarwono Prawirohardjo di kursi kepala LIPI. Tugas lembaga baru ini adalah gabungan program kerja Lemrenas dan MIPI.

Dalam praktiknya, LIPI bertugas membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) Tanah Air yang bermanfaat bagi rakyat dalam negeri dan penduduk dunia. Tugas ini dijalankan melalui berbagai riset lintas bidang, kompetisi, maupun pelatihan para peneliti. LIPI juga bertugas mencari kebenaran ilmiah yang tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

Selama 47 tahun berdiri, LIPI aktif mengembangkan dunia iptek di Indonesia. Hal ini sesuai visinya, “Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia yang mendorong terwujudnya kehidupan bangsa yang adil, cerdas, kreatif, integratif, dan dinamis yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang humanis.”

Guna menggugah minat penelitian di kalangan generasi muda, LIPI secara rutin menggelar berbagai kompetisi riset. Di antara kompetisi tersebut adalah Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) Lintas Bidang Keilmuan, Pemilihan Peneliti  Remaja Indonesia (PPRI), dan National Young Invetor Awards (NYIA).

Tidak hanya itu, LIPI juga secara berkala menyebarluaskan hasil riset para peneliti Indonesia melalui laman resminya. Bahkan, keaktifan ini membuat LIPI masuk peringkat 100 besar kategori penelitian dan pengembangan terbaik versi Webometrics edisi Juli 2012. LIPI tercatat di urutan 99 dari total 7.532 lembaga penelitian di seluruh dunia.

Setiap tahun peringatan hari jadi LIPI ditandai dengan Sarwono Prawiroharjo Memorial Lecture (SML) dan pemberiaan Penghargaan Sarwono Prawirohardjo (Sarwono Award). Kedua agenda tersebut merupakan tradisi dan bentuk penghormatan atas jasa-jasa almarhum Prof Dr Sarwono Prawirohardjo sebagai Bapak Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia sekaligus kepala pertama LIPI.

sumber : kampus.okezone.com

Related Images: