Mahasiswa Bersama Warek 3 Unsurya Mengikuti Seminar Safety TNI AU

Berita Terbaru

Unsurya Jkt (9/11/23-WR3). Empat Mahasiswa dari Fakultas Teknologi Kedirgantaraan bersama Wakil Rektor 3 bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Alumni Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (Unsurya) Marsma TNI Pur Dr. Agus Purwo W., M.M, M.A, CIPA telah mengikuti Seminar Nasional Safety yang diselenggarakan TNI AU pada tanggal 9 November 2023 pukul 08.00-12.00 wib di Gedung Puri Ardya Garini Halim Perdanakusuma Jakarta. Seminar dibuka oleh Wakil Kepala Staf TNI AU Marsdya TNI Agustinus Gustaf Brugman mewakili Kasau.

 

Seminar Nasional tersebut menghadirkan Narasumber sebagai Pembicara sebanyak 4 (empat) orang yang dibagi menjadi 2 (dua) sesi. Pada sesi pertama menampilkan Air Commodore Tony Jones (RAAF –Royal Australia Air Force-) dan Colonel Nick Wong Wai Him (RSAF –Republic Singapopre Air Force). Selanjutnya pada sesi kedua menghadirkan Bapak Sigit Winarto (PT. KAI), dan Bapak Dr. Ir. Hisar Manongam Pasaribu (Dosen ITB).

Pada sesi pertama diawali pemaparan materi dari Air Commodore Tony Jones (RAAF) dengan judul RAAF Safety And Airworthiness Transformation. Ruang lingkup presentasinya menyangkut: level keselamatan dan budaya keselamatan, langkah-langkah yang perlu diambil, tantangan dalam menerapkan total system, dan pelajaran yang dapat diambil. Pada akhir presntasinya, beliau menyimpulkan bahwa perubahan budaya bisa terjadi apabila : adanya political will dari Pimpinan, memberikan pendidikan dan pelatihan, memberikan umpan balik setiap melakukan analisis dari laporan yang diterima, dan yakin (adanya keyakinan dari semua pihak).

 

Selanjutnya Colonel Nick Wong Wai Him (RSAF) memaparkan materi dengan judul The RSAF’s Total System Approach to Safety. Scope presentasinya menyangkut 3 (tiga) hal yaitu Sejarah safety, safety melalui pendekatan total systems, dan focus areas. Pada akhir presentasinya, narasumber memberikan saran untuk kedepannya yang perlu dilakukan antara laian pertama, mengelola masalah safety yang kompleks dan beraneka ragam di masa depan. Kedua, memperkuat upaya analisis data untuk meningkatkan sistem safety. Ketiga, mempertahankan budaya keselamatan yang kuat untuk generasi mendatang.

Pada sesi kedua Bapak Sigit Winarto dari PT KAI mempresentasikan tentang Strategi Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Perkeretaapian di PT Kereta Api Indonesia. Sesuai dengan tema, pembicara menyampaikan tentang transformasi korporasi PT KAI, perkembangan Sistem Manajemen Keselamatan di PT KAI (Persero), dan strategi implementasi SMKP. Pada akhir presentasinya disampaikan pentingnya audit sistem manajemen keselamatan yang terintegrasi berdasarkan kriteria sistem maupun standar ISO yang diikuti.

Selanjutnya, Dr. Ir. Hisar Manongam Pasaribu dari ITB, mempresentasikan tentang Strategi Pembangunan Total System Guna Mencapai Generative Safety Culture Dalam Rangka Mewujudkan Keselamatan Terbang Dan Kerja. Alur presentasi yang disampaikan meliputi pendekatan terhadap keselamatan terbang; pembelajaran dari investigasi kecelakaan; strategi penerapan total system; tantangan penerapan total system. Pembicara memberikan rekomendasi pertama, kesiapsediaan (preparedness) menghadapi risiko dan potensi bahaya lebih penting daripada pemenuhan standar dan aturan persyaratan (compliance). Kedua, institusi harus berpikir sebagai penyerang, bukan yang bertahan terhadap serangan. Ketiga, kerjasama dalam hal keselamatan membuat orang menjadi lebih kuat. Keempat, Kecenderungan yang alami adalah overspecify. Dan kelima, Di sisi lain, kecenderungan yang sering terjadi adalah over-generalization, khususnya pada tahap-tahap awal. Banyak institusi menjadikan sistem manajemen ISO 9000. (WR3-Pur)

 

Related Images:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.